Jumat, 21 Maret 2014

REVIEW Korean Movie PLAN MAN (플랜맨) 2014

Ada yang sudah pernah nonton Film ini?
hehe...
Dan eke disini mau mencoba untuk mereview film ini sedikit. Meskipun gak ada sub...tapi inti cerita ini bisa kok dipahami meski hanya dengan bahasa tubuh dan naluriahwati ......hehe
Tau gak? saya udah nyari sub ini muter2 kaga ketemu juga. so....bagi yg punya link subnya....bagi2 ya ke saya .....*cipok*
Plan Man / Peullaen Maen

Cast

  • Jung Jae-young as Han Jung-seok[6]
  • Han Ji-min as Yoo So-jung[7][8]
  • Cha Ye-ryun as Lee Ji-won
  • Jang Gwang as Goo Sang-yoon
  • Kim Ji-young as psychiatrist
  • Ju Jin-mo as Laundry
  • Yoo Seung-mok as Writer Lee
  • Jo Yong-jin as young Jung-seok
  • Go Seo-hee as Jung-seok's mother
  • Park Gil-soo as Section chief Nam
  • Park Jin-joo as Eun-ha
Cr: Wikipedia

Ini film lumayan kocak, kalo sya ngasih nilanya sih 8/10 [walaupun penilaian ini hanya berdasarkan bahasa kalbu] :D
Ceritanya nih....alkisah ada seorang pria yg udah agak ato paruh baya lah gitu. Namanya Han Jung Seok. Ajusshi satu ini tu super duper perfect banget bersihnya. Rapiiiiih, bersih, dan hidupnya sehari-hari penuh dengan perencanaan.


Jung Seok adalah seorang petugas perpustakaan. Liat aja tuh, saking rapinya dia ngatur segala sesuatu dengan titi teliti bangeeeet. Nempel label, natain buku. Hadeeeh, rapinya ngalah-ngalahin perempuan.
Satu hal lagi, dia bukan hanya peduli ama kerapian dirinya sendiri. Tapi lingkungannya juga. Pokoknya apa-apa yang didepannya dia harus perfect bersihnya. DIa gak bisa lihat benda yang gak ketata bagus, mencang-menceng, ato orang pake dasi gak bener, dll. Dia suka geregetan gak tahan liat ada orang lain kotor, jorok, gak rapi, atau bahkan bersin di sekitar dia. Makanya dia selalu siap sedia semprotan antiseptik.


Jadwal kesehariaannya udah ter'alarm di jam tangannya. Maka setiap hari dia selalu tepat waktu jam istirahatnya mampir ke mini market deket kantornya, sekalian ngecengin cewe yang diam-diam dia suka. (kalo bahasa jawanya ni cewe 'bribi'an-nya' dia.
Seperti biasa dia gak betah liat ada yang berantakan dikit...ya dibenerin.
ni cewek taksirannya (nampak belakang)

Ni cewe 11-12 lah sama tu ajusshi, miss perfect clean. Rapiiih. Titi teliti. Cocok banget.


Daaann, sebenarnya si ajusshi ini tau kelakuannya yang super duper bersih itu adalah kelainan. Jadi dia sadar diri, dan pergi untuk konsultasi ke psikiater.
@psikiater

Ditengah-tengah pedekatenya sama si mbak mini market. Dia gak sengaja ketemu sama perempuan yang sifatnya kebalikannya. Yoo So Jung (Han Ji Min).


Cewe yang agak tomboy.

Dia ini penyanyi cafe lho, hehe.
Karena insiden tertinggalnya notebook milik Jung Seok, mereka berdua akhirnya menjadi dekat. So Jung membuat lagu yang terinspirasi dari Jung Seok, judulnya Plan Man. :p 


Banyak hal yang dilalui Jung Seok bersama dengan So jung yang membuatnya ilfeel. Cewe ini kebalikan banget dari perempuan yang dia taksir.Tapi, So Jung ini justru membuat Jung Seok belajar untuk sembuh dari sifatnya yang tergolong aneh itu.


Karena Jung Seok mahir bermain piano, maka So Jung memintanya untuk menjadi partner di ajang menyanyi. Bagus lho lagunya. Hehe.




Dan beberapa konflik muncul mulai dari sini. Endingnya manis gula jawa kok. Hehe....
Penasaran kan? Penasaran gimana lanjutannya? huhuii..
Mungkin ada yang udah bisa nebak jalan ceritanya.
Konflik di film ini gak cuma dari kebersamaan mereka berdua. Tapi juga masa lalu si ajusshi ini, maka dari itu kenapa dia jadi pribadi yang sekarang ini. Gak rugi kok download film ini. Tapi ya cuma ituuu...subnya belum keluar. Jadi bagi teman-temun yang kira-kira punya linknya, bagi disini ya.
Mau download Filmnya disini aja :D [DOWNLOAD]






Kamis, 20 Maret 2014

CNBLUE (씨엔블루) CAN'T STOP MV Download




Download here

S.M. THE BALLAD Vol.2 (에스엠 더 발라드)_숨소리 MV Download

S.M. THE BALLAD Vol.2 (에스엠 더 발라드)_숨소리 MV Korean Ver.Download


Download here

YOU ARE MY EXTRAORDINARY PERSON | 1ST | Straight

YOU ARE MY EXTRAORDINARY PERSON , 1ST Chapt.
Soul of Story
                Apa kau pernah merasa menyukai seseorang yang bukan hanya menurutmu dia keren. Tapi secara umum dan pasti dia mengagumkan bagi banyak orang. Ya….kau bisa mengumpamakannya sebagai seorang artis. Artis terkenal dengan sejuta pesonanya. Dimanapun dan kapanpun aura-aura menyilaukan yang secara kasat mata tak terlihat bersinar dan memukau setiap orang. Tapi disini yang kuceritakan bukanlah seorang artis. Dia adalah orang biasa. Memang, disekolahku dia lebih mirip artis. Semua orang menggilainya, terutama para gadis. Ya, dia seorang pria. Mungkin beberapa gadis sering membicarakannya yang seperti sesosok pangeran. Nyaris tanpa celah. Tampan, berpendidikan (tentu, dia pintar, jenius malah), dan berlatar belakang keluarga yang sangat baik. Tapi ada satu kekurangan laki-laki itu. Kepribadiannya kurang baik. Dia tidak pernah benar-benar bersosialisi. Kalau kalian lihat, ia selalu berjalan dengan banyak orang di sekelilingnya. Tapi bisa ku katakan pada kalian, ia tak punya teman sama sekali. Orang-orang yang berkeliaran disekeliling pangeran itu tak ubahnya sekedar stalker. Mereka yang kebanyakan wanita itu cuma asik menguntit. Beberapa laki-laki malah terlihat seperti bodyguardnya kesana kemari yang…yah…kalian tahu, ikut menumpang tenar juga. Baek Kyung Soo, namanya. Ia terlihat lebih suka menyendiri. Jarang tersenyum, hampir tidak pernah. Tidak pernah terlihat tertarik pada wanita dalam bentuk apapun. Pria ini juga miskin ekspresi. Kau tak akan melihat senyumnya, kalau ia tak benar-benar sedang berbahagia, begitu pula sebaliknya. Kurasa, jika ada seseorang terutama wanita yang masih menyukainya dengan kepribadian seperti itu, ia sudah pasti gila. Dan, ternyata ungkapan gila itu menunjuk pada diriku sendiri.
One
Bel istirahat pertama bergema. Hampir semua murid di kelas 2 A keluar dari kelas dengan teratur. Tak terkecuali Shin Min Gi. Ia dan seorang temannya sedang berjalan keluar kelas ketika di lihatnya Kyung Soo berdiri mendekat ke jendela sambil memasang earphonenya.
                “Jung Ah~ya, kau boleh duluan ke kantin, aku mau mengambil sesuatu dulu”, bisik Min Gi saat ia hampir mencapai ambang pintu.
                Jung Ah mengangguk pelan dan berkata, “Ok, aku duluan. Aku hampir mati kelaparan.”, dan gadis berambut ikal sebahu itupun berjalan terus keluar meninggalkan Min Gi. Min Gi berjalan pelan kea rah bangkunya, dan mencoba untuk tak begitu terlihat sedang memperhatikan Kyung Soo. Gadis itu mulai berpura-pura sibuk merogoh laci bangkunya dengan tatapan mata yang terus menerus tertuju pada Kyung Soo. Kyung Soo yang tidak menyadari hal itu adalah saat yang paling membahagiakan Min Gi. Ia bisa bebas memandang laki-laki itu tanpa seorangpun tahu atau memergokinya dan mengetahui kalau ia adalah salah satu dari sekian banyak penggemar dari laki-laki tampan bernama Kyung Soo itu. Tak seorangpun tahu bahwa Min Gi telah menjelma menjadi salah satu penggila seorang Kyung Soo. Sejauh ini rahasianya masih aman. Kim Jung Ah sahabatnya bahkan tak sanggup mencium rahasianya.
Kyung Soo terus saja memandang keluar jendela sambil mendengarkan lagu yang mengalun lewat Ipod miliknya menggunakan earphone. Meski terlihat bibirnya berkomat-kamit bersenandung, wajah pemuda itu tetap datar, tanpa ekspresi. Ia memandang lapangan futsal di bawah, memperhatikan gerombolan laki-laki yang tengah berpeluh keringat mengejar dan berebut bola. Beberapa siswi terlihat duduk-duduk bercerita sambil mengunyah roti di mulut mereka. Ngomong-ngomong soal roti, Kyung Soo sama sekali belum makan apa-apa hari ini. Sejujurnya dari kemarin malampun ia sama sekali tak menyentuh makan malam di rumahnya. Tapi anehnya, ia tak lapar sedikitpun. Dan terlebih lagi ia merasa malas untuk turun ke kantin dan bertemu serigala-serigala yang berkedok TEMANnya. Ah, dia benci dengan kata-kata itu. Ia bersyukur berada di kelas tanpa seorangpun di dalamnya. Ini salah satu hal yang bisa membuatnya lega dan sedikit senang. Setidaknya itu sebelum ia menyadari bahwa ada orang lain di dalam kelas saat itu selain dia. Dan yang terpenting, orang itu tengah sangat intens memperhatikannya dari ujung kepala sampai kaki.
                Shin Min Gi masih selamat sebelum bolpoint dari dalam lacinya tak sengaja tersenggol dan meluncur jatuh. Meski tak begitu mengagetkan, Kyung Soo menyadari hal itu. Ia melepas sebelah earphonenya dan menoleh. Min Gi merutuki dirinya sendiri. “Bodohhhhh! Bodoh! Bodoh!”, jeritnya dalam hati. Sesaat pandangan mata Kyung Soo tertumpu padanya. Alis tebal Kyung Soo sedikit berkerut, dan memandang gadis itu dengan tajam. Min Gi segera saja mengalihkan pandangannya, dan mengatur suasana hatinya. Ia berpura-pura menggerundel sambil membongkar-bongkar isi tasnya. “di…di mana dompetku”, ide bagus, pikirnya. Strategi dompet. Laki-laki itu tak mungkin tahu kan? Tak mungkin Kyung Soo sempat melihatnya memperhatikan Kyung Soo dengan air liur yang hampir menetes kan? Ini memalukan. Min Gi berusaha membuat wajahnya terlihat innocent. Tak mudah memang, karena jantungnya saat ini berdebar begitu kerasnya.
                “Kau cari apa?”.
                Min Gi menoleh, takjub dan terkejut mendengar kata-kata itu meluncur dari bibir Kyung Soo. Bagaimana tidak, meski ia sekelas dengan Kyung Soo selama hampir 2 tahun ini, ia tak pernah benar-benar berbicara padanya. Otot di sekitar rahang Min Gi rasanya mulai mengeras. Beberapa detik ia tak sanggup menggerakkan mulutnya. Ia tak berkedip menatap Kyung Soo yang sekarang juga sedang menatap ke arahnya.
                “Apa kau mencari dompetmu?”, tanya Kyung Soo.
Min Gi membelalakkan matanya dan mulai mengangguk. “I…iya.”, syukurlah. Sepertinya peredaran darah di rahangnya sudah mulai lancar, karena fungsinya sudah mulai berjalan normal. Anggukan Min Gi disambut dengan desahan Kyung Soo. Laki-laki itu membalikkan tubuhnya menghadap Min Gi. Ia menunjuk tangan kiri Min Gi dengan matanya. “Apa benda berwarna hitam di tangan kirimu itu tempat pensil?”, nadanya menyindir. Min Gi menurunkan pandangannya dari Kyung Soo dan menatap tangan kirinya. Gadis itu kemudian berdesis dan meracau dalam hati. Ia menggigit bibirnya lalu tersenyum paksa. “Ahh, ya…..ya ampun. Hahaha….” Tawanya garing dan salah tingkah. “Bodoh, bodoh bodoh!”, jeritnya dalam hati. “Heehe..he…maaf mengganggu. Annyeong!”, Min Gi beranjak dari bangkunya dan berlari secepat kilat untuk kabur. Kyung Soo memandang gadis itu yang dengan cepat menghilang dari ambang pintu kelas. Speninggal gadis itu Kyung Soo kembali mendesah. Ia kembali memasang earphone di telinganya. Namun kali ini ia duduk dibangkunya.
Two
Min Gi berjalan terseok saat melewati gang kecil menuju rumahnya. Ia masih menggeleng-gelengkan kepalanya tak jelas. Kejadian hari ini masih berputar-putar di atas kepalanya. Ia mencoba mengenyahkan hal itu dari ingatannya. Rasa malu yang baru saja menampar wajahnya hari ini, bagaimana mungkin Min Gi masih punya muka untuk sekedar tak sengaja bertatapan dengan Kyung Soo besok di sekolah. Ya Tuhan, kisah cintaku yang bahkan belum mulai bersemi sudah pupus begitu saja, habis sudah. Min Gi menyesal, kenapa ia tak melanjutkan niatnya untuk meloncat dari atap gedung tadi. Toh, walaupun ia tetap hidup sampai sekarang, masa depan romansanya tak akan pernah indah mulai hari ini. Laki-laki yang begitu dikaguminya secara diam-diam itu rasanya semakin menjauh akibat keteledorannya sendiri. Min Gi mulai menepuk-nepuk pipinya. Hey, apa kau sudah gila? Bermimpi pun bisa merasakan romansa pencintaan yang romantis dengan Kyung Soo adalah hal yang gila. Mengagumi saja sudah terlalu beresiko bagiku. Min Gi berulang kalo meremas gemas rambutnya.
                “Oh...nuna?”.
                Min Gi terkejut dan mengangkat kepalanya. Matanya silau, lampu jalan yang berada tepat di belakang sesosok hitam itu membuat Min Gi makin tak mampu mengenalinya. Ditambah lagi, entah itu orang atau apa, ia memakai tudung kepala berwarna hitam.
                “Apa kau malaikat maut?”, tanya Min Gi dengan sedikit gemetar. “kkk..kka…akk..”, Min Gi merasa lidahnya kelu. Tak menyangka harapannya untuk segera menghilang dari dunia ini akan terkabul sebentar lagi. To Be Continued.......
Wait Until Next Chapter..... 

tinggalkan jejak kalau suka akan ff ini dan ingin mendapatkan lanjutannya :>