Minggu, 01 November 2009

I Love You Full 1

Title : I Love You Full
Genre : Romance
Cast : -Lee Sung yeon
-Eunhyuk
-Hangeng
Author : Egha a.k.a Choi Sae Rin

The story begin….

.: [Author POV]:.

Semenjak kejadian 5 tahun yang lalu, Sung yeon menjadi seorang gadis yang amat pendiam. Peristiwa pahit itu membuatnya kehilangan hasrat hidupnya. Dia pun bertahan hingga sekarang merupakan suatu keajaiban. Ada setitik harapan didalam hatinya yang kini kelabu. Setitik harapan untuk dapat menemukan sepenggal kisah hidupnya yang telah lama meninggalkannya. Setiap hari di waktu yang sama, tempat yang sama, ia selalu berdiri sendirian, menanti seseorang, yang entah kapan orang yang dinantikannya itu kembali.

Sung Yeon menatap laut dengan tatapan kosong, menerawang jauh diantara debur ombak yang beriak kecil. Sesekali ia menitikkan air mata, tapi tak ada sedikitpun ekspresi diwajahnya. Datar….

Mata indahnya itu, seakan mati tak bernyawa. Tak memancarkan apa-apa. Hanya semburat kehampaan hidup yang terukir didalamnya. Suaranyapun kini begitu mahal, sulit bagi orang lain untuk sekedar mendengarkan suara lembutnya itu. Ia lebih memilih untuk diam membisu.

.: [Eunhyuk POV] :.

“Ahjusshi!!! Annyeong higyeseo!!!”, aku berteriak dan melambaikan tanganku pada seorang bapak tua yang sedang berdiri di lambung kapal.

“Ne….anyyeong higaseyo!! Joshimhaseyo!! Jaga dirimu baik-baik nak!! Jangan lupa menelpon, kalau kau ingin pulang!! Nanti paman akan mengantarkanmu!!!”, teriaknya sambil tersenyum seraya melambaikan tangannya juga padaku.

“Gamsahamnida ahjusshi!!!”, aku tersenyum, lalu kemudian meninggalkan kapal yang tengah bersandar itu. Sambil membawa sebuah ransel besar dipunggungku.

[Jagisogae, jeoneun lee hyuk jae imnida. Orang-orang sering memanggilku eunhyuk. Dan yang tadi itu adalah salah satu kerabatku. Ia bekerja sebagai nahkoda. Aku berasal dari chunchon. Pindah ke seoul, ingin menemui beberapa kerabat dekatku dan sekalian berlibur.]

Dengan langkah santai, aku berjalan sambil melihat-lihat pemandangan disekitar pelabuhan ini. Lumayan pegal badanku, setelah melewati hari-hari berlayar bersama pamanku, berkeliling korea dan jepang. Kuputuskan untuk sejenak berisitirahat sambil menghirup udara laut. Kemudian mengeluarkan secarik kertas yang terlipat dari sakuku.

“aisshh~ aku sama sekali tidak tahu tempat ini!! Apa sebaiknya aku menyewa taksi ya??”, gumamku. “Ahh, nanti saja!!! Hufffthhh!! “, aku kembali menyandarkan tubuhku di kursi, kemudian melepas topi yang kukenakan. Tiba-tiba saja pandanganku tertahan pada seorang gadis yang tengah berdiri di pinggir dermaga pelabuhan. Ada sesuatu yang aneh, tiba-tiba timbul perasaan yang aneh di dalam hatiku. Membuat banyak pernyataan dibenakku. Aku sedikit menggeser posisi dudukku, agar lebih jelas melihatnya.

“cantik”, gumamku tanpa sadar.

Ya, dia memang cantik. Tapi apa yang sedang ia kerjakan sendirian disana?? Apa dia sedang menunggu keluarganya turun dari kapal?? Tanpa sadar, aku berdiri , kakiku mulai berayun mendekatinya. Dan kini, aku sudah berada tepat disampingnya. Gadis itu masih saja tak bergeming, meski aku berada dekat sekali dengannya. Hanya sedikit melirikku.
Aigo, bodohnya aku, sedang apa aku disini?? Aku bingung memikirkan sejuta pertanyaan yang berkelebat dikepalaku, untuk mengajaknya bicara.

“Shilyehada!!!”, kataku pelan menyapanya. Kemudian dia menatapku. “e….e….a…aku….ah…iya, joesonghamnida…apa kau tahu alamat ini??’, hanya itu pertanyaan yang menurutku wajar. Lalu ku perlihatkan secarik kertas padanya. Kemudian dia kembali menatapku lagi.

“A…a…apa kau tahu???”, tanyaku sedikit kikuk, karena kulihat ia sama sekali tidak tersenyum padaku. Apa dia tidak suka melihatku??

“….”, kemudian ia berjalan membelakangiku, tanpa memandangku. Aku bingung melihatnya.

“Kenapa dia?”, bisikku dalam hati. Gadis itu terus saja berjalan pergi meninggalkanku. Aku masih bengong saja memandangi punggungnya yang kian menjauh. “a..at…aissh~…”, aku baru sadar, kertasku yang berisi catatan alamat tadi masih dibawanya. Namun saat aku ingin memanggilnya, tiba-tiba gadis itu membalikkan tubuhnya dan memandang ke arahku. Sorotan matanya terlihat tajam memandangku. Anehnya, aku mengerti maksudnya. Kemudian aku berlari mendekatinya, dan mengikutinya. Kami berjalan cukup jauh, sampai akhirnya tiba disebuah rumah besar bercat putih. Kami berhenti tepat didepannya. Kemudian ia melihatku sambil meyerahkan secarik kertasku tadi.

“A…ini??”, aneh, aku kembali mengerti maksud tatapannya itu. Dan dia hanya mengangguk kemudian pergi. Aku bengong lagi dibuatnya. “…ya…aegesshi, gamsahamnida!!!’, teriakku padanya. Gadis itu tetap berlalu tanpa memperhatikanku. “Ssshh, siapa dia?? Kenapa aku tadi tidak menanyakan namanya??? Pabo!!”, rutukku sendiri.

“Eunhyuk??? Kaukah itu??”, sebuah suara tiba-tiba mengejutkanku. Dia kini berdiri tepat didepan pagar rumah putih itu. Kemudian aku menatapnya, memandangnya dari atas sampai bawah. Sedikit berpikir, dan mengingat-ingat orang itu.

“a…Sungmin~ah????”, aku ingat, dia sungmin, saudara sepupuku.

“Hahaha, kenapa kau ini?? Kaget melihatku??”, tawanya kemudian mendekatiku dan menepuk pundakku.

“a..ani…kau terlihat sedikit dewasa sekarang”, kataku.

“Mwo?? Hey lalu dulu kau anggap aku ini anak kecil?? Umurmu denganku sama!! Bahkan lebih tua aku beberapa bulan!!”.

“Maksudku, kau terlihat lebih keren dan sedikit macho sekarang!! Hahaha”, kataku berterus terang.

“Aissh~ …bilang saja kalau aku ini jadi lebih tampan sekarang!! Ya kan???”, katanya narsis. Kemudian kami berdua tertawa. “Kaja!!masuklah!! omma sudah menunggumu!!”, ajaknya kemudian menyuruhku masuk.


“ommaaaaa!! Appa!!! Lihat!! Eunhyuk sudah datang!!”, teriaknya keseluruh penjuru rumah saat kami berdua memasukinya. Tak lama kemudian muncul sesosok wanita paruh baya yang cantik bersama seorang pria disampingnya.

“Hyukie!! Kau sudah datang?!”, tanyanya sambil tersenyum dan memelukku.

“Hey, kau tidak mau memeluk pamanmu ini???”, Tanya pria paruh baya disampingnya. Kemudian aku memeluknya juga. Agaimana kabarmu nak?? Jaljinaeyo??”, tanyanya kemudian.

“Jaljinae ahjusshi!!”, jawabku tersenyum.

“Ah, kau pasti lelah sekali ya?? Beristirahatlah dulu! Kami sudah menyiapkan kamar untukmu!! Bibi juga sudah menyiapkan makan malam yang special untukmu. Sebentar lagi matang!”, ujar bibi.

“a…tidak usah repot ahjumma!! Aku berlibur disini bukan untuk membuat kalian repot!!’, jawabku tak enak.

“Kau ini bicara apa?? Kau kan akan tinggal disini lama!! Jadi bibi harap kau betah disini!! Kau sudah seperti anak bibi!! Jangan sungkan berbuat sesukamu disini. Anggap saja ini rumahmu sendiri!!”, katanya lagi.

“Iya, paman juga senang kau disini!!”, kata paman sambil tertawa. Aku hanya mengangguk.

-di kamar-

“hyuk!! Kau akan tinggal lama kan disini??”, Tanya sungmin sambil tiduran di atas ranjang dan memainkan topiku.

“molla!!”, jawabku singkat sambil mengeluarkan isi ranselku.

“Ayolahhh!! Kau disini saja!! Tinggal disini bersama kami!! Akan kutunjukkan banyak hal disini, seoul kota yang indah!!”, bujuknya.

“Johayo…johayo…”, kataku sambil melemparkan kaosku ke arahnya.

“Hmmphhh, bau sekali kau?? Mandi sana!!”, teriaknya saat mencium kaosku yang penuh dengan keringat itu.

“Sebentar lagi!! Aku mau membereskan bajuku dulu!!”, ucapku.

“Hyuk~a, tadi bagaimana kau bisa sampai sini?? Bukankah kau belum tahu letak kota seoul ini?? Ku kira tadi kau akan menelpon agar kami menjemputmu.”, tanyanya.

“Tadi ada seorang gadis yang mengantarkanku!!”, jawabku.

“Yeoja?? Noui yeojachingu??’, tanyanya asal.

“huhhh, pabo issoyo. Mana mungkin. Aku saja baru bertemu dengannya hari ini, tahu namanya pun tidak”, kataku, lalu duduk di dekat sungmin. “Kau tahu, dia cantik sekali, tapi sayang dia sama sekali tak mau berbicara denganku!!”, kataku sedikit sedih.

“Ahaha, cantik?? Dimana kau bertemu dengannya??”, tanyanya tertarik.

“Didekat pelabuhan. Tadi aku hanya menanyainya alamt rumahmu. Tapi dia hanya diam dan menatapku, awalnya kukira ia tak mau membantuku. Haha, ternyata dia malah mengantarku sampai sini!!’, kataku sambil mengingat-ingat wajah gadis cantik itu.

“Pelabuhan??”, tanyanya heran. “Apakah dia cantik??”, tanyanya lagi smabil mengerutkan keningnya.

“Hahh, pabo!! Bukankah sudah ku bilang dari tadi kalau dia cantik??”, jawabku gemas. Namun sesaat kemudian raut wajah sungmin berubah, ia sedang tidak bergurau kelihatannya.

“Emm, rambutnya panjang, kira-kira tingginya 165cm, wajahnya bening dengan mata bulat yang indah, tak banyak bicara….”, sungmin bergumam.

“ya~ kenapa kau tahu??”, jawabku kaget bukan main. Kenapa sungmin bisa tahu ciri-ciri gadis itu? “ya~ itu incaranku!! Kau jangan menagmbilnya!!”, teriakku.

“Aissh~ sebaiknya kau jangan mendekatinya!!”, jawabnya tiba-tiba dan membuatku heran.

“Apa maksudmu??”, aku jadi semakin bingung menanggapinya.

“Aissh~eunhyuk, aku kenal dia, dia tetanggaku. Rumahnya didekat sini. Dia tidak akan mungkin menyukaimu. Dia itu gadis yang dingin”.

“Dingin?? Kalau begitu biar aku yang menghangatkannya!!”, celetukku nyasar.

”Keumanhae!! Aku serius! Dengarkan aku, gadis yang barusan kau ceritakan, namanya Lee Sung Yeon, sudah begitu banyak pria yang mengejarnya. Namun tak satupun sanggup meluluhkan hatinya. Dia hanya mencintai seorang pria saja, namanya hangeng. Hangeng, sung yeon dan aku berteman saat kami kecil dulu. Dulu sung yeon adalah gadis lembut yang ceria. Tapi hangeng, 6 tahun yang lalu pergi meninggalkan sung yeon. Ia pindah ke china ikut dengan orang tuanya. Sebenarnya sung yeon sangat mencintai hangeng. Begitu pula sebaliknya, aku dengar, sebelum pergi, hangeng berjanji pada sung yeon akan menemuinya 2 tahun kemudian di pelabuhan itu.”, aku mendengarkan dengan seksama cerita sungmin. Sungmin terlihat begitu serius mengungkapkannya.

“…e….”.

“Hmmpphh, kasihan sung yeon. Belum selesai kesedihannya karena ditinggal hangeng, satu tahun kemudian sung yeon mengalami peristiwa yang menyedihkan, seluruh anggota keluarganya meninggal, tewas dalam peristiwa kebakaran. Hanya ia yang selamat dari insiden itu. Kini dia hanya tinggal sendiri. Dan semuanya berubah!! Sifatnya betolak 1800. ia jadi gadis tanpa suara, suaranya seakan ditelan oleh bumi. Banyak orang yang iba padanya. Termasuk aku, aku begitu menyayangkan kenapa semua peristiwa seperti itu terjadi padanya”, sungmin terlihat menghela nafas berat. Aku hanya bisa diam membisu setelah mendengarkan cerita sungmin. Pasti sakit sekali rasanya mengalami peristiwa pahit yang bertubi-tubi seperti itu.

“….aku akan membuatnya kembali!!”, gumamku, membuat sungmin kaget membelalakkan matanya.

“M..mwo??’.

“Hahhh, aku mau mandi dulu!! Badanku sudah lengket!!!”, kataku mengalihkan suasana, sembari mengambil handuk dan berjalan ke kamar mandi.

“Hyukki~ah! Apa yang barusan kau katakan???”, teriaknya.

“Hohoho…..”.


.: [ Hangeng POV] :.

Kenapa semua ini terjadi??? Kenapa dia meninggalkanku begitu cepat??

Tanpa sadar aku menitikkan air mata, sambil memandangi sebuah foto berbingkai kerang. Didalamnya, ada fotoku, bersama seorang gadis yang benar-benar kucintai.

“Sung Yeon!!!”, ucapku lrih memandang foto itu.

6 tahun yang lalu aku meninggalkannya. Hhhh…Foto ini…….rasanya baru kemarin aku berlari bersamanya, menghabiskan masa kecilku bersamanya. Memang waktu itu kami masih terlalu kecil untuk dapat menumbuhkan perasaan cinta diantara kami. Tapi, cinta itupun tak sanggup kuhapuskan dari ingatanku walau sejenak.

.: [flashback->] :.

Baru satu tahun aku meninggalkannya, tapi aku benar-benar merindukannya. Hatiku sakit saat mengetahui orang tuaku berencana pindah ke negeri tirai bambu , untuk melanjutkan bisnis appa disana. Tapi aku berjanji akan datang menemuinya 2 tahun lagi. Tapi…baru setahun ini saja, sudah membuatku tak sanggup lagi bernafas tanpa melihatnya. Apa sekarang saja aku datang menemuinya?? Memberikan kejutan untuknya?? Pikirku.

Segera saja ku siapkan tiket pesawat menuju korea, aku benar-benar ingin menemuinya!

Aku bergegas menyiapkan barang-barangku seadanya. Ku ambil sebuah kotak hitam kecil yang kusimpan dilaci meja. Semoga ia menyukainya, aku sudah membelikan kalung ini jauh-jauh hari saat aku pertama kali menginjakkan kakiku di negeri ini.

“Hangeng!!!”, panggil appa padaku, saat aku sedang sibuk berkemas.

“Ne…appa?? Mwoga itchi??”, tanyaku sambil menggendong ranselku.

“…e…appa baru saja dengar kabar, kediaman keluarga Lee habis terbakar…dan…dan sung yeon menjadi salah satu korbannya. Ia meninggal!!!”, kata appa sambil menunduk.

“Hh?? Appa ini bicara apa??”, kataku cuek, karena mengiranya sedang bercanda.

“Tidak hangeng!!! Appa sedang tidak bercanda!! Ini serius!!”, katanya dengan nada suara yang tinggi sambil memegangi tubuhku. Badanku tiba-tiba bergetar hebat, seluruh otot tubuhku tiba-tiba melemah, dan membuatku terkulai jatuh. Setumpuk air tiba-tiba mengabutkan kedua mataku. Kemudian luruh tak terbendung.

“Sirheo!! Anio…anio….ini tidak benar!! Appa!!! Geojitmal!! Geojitmal!!”, teriakku histeris. Bibirku gemetar, rasanya sulit sekali untuk berkata-kata.

“Hangeng, tenanglah!! Kuatkanlah dirimu!!”, kata appa pelan.

“Andwae appa!!...aku tidak percaya!! Aku harus kesana!! Aku harus kesana!! Dia pasti masih hidup appa!! Dia masih disana menungguku!! Jadi dia tidak akan mungkin meninggalkanku!!”, teriakku lagi, kemudian disambut tamparan keras dari appa.

“Keumanhae!! Dengarkan ayah!! Semuanya sudah berakhir, relakanlah dia! Kalau kau begini, dia tidak akan bahagia disana!!!”, appa mengguncang-guncangkan tubuhku. Semuanya terasa begitu berat bagiku.

“Sung yeon….”, kataku lirih, dan kurasakan tubuhku limbung. Semuanya gelap.

.:[flacback end <-] :.

“Sung yeon, bogoshipoyo!!”, gumamku lagi sambil memeluk erat bingkai foto itu.


.: [ Sung Yeon POV ] :.

Kenapa ia tidak datang?? Bukankah ia sudah berjanji untuk menemuiku?? Aku benar-benar membutuhkannya saat ini. Kumohon hangeng, kembalilah. Tak ada lagi yang kumiliki disini, semuanya sudah lenyap. Semuanya sudah pergi meninggalkanku.

Seharian aku menunggumu, bahkan setiap hari.

(“Shilyehada!!! e….e….a…aku….ah…iya, joesonghamnida…apa kau tahu alamat ini?? ”)

Aku teringat kejadian tadi sore, seorang pria tiba-tiba mendatangiku , menanyakan alamat. Sepertinya dia pria yang baik. Kenapa aku harus mengingatnya??

Kurebahkan tubuhku diatas tempat tidurku, menutup mataku, dan tetap berharap, saat aku bangun nanti, semua kejadian pahit yang sudah ku alami selama ini adalah mimpi panjangku. Agar aku dapat terbangun pada suatu kondisi yang normal. Aku ingin, saat aku bangun nanti, appa, omma, oppa, dan namdongshaengku masih ada. Aku rindu gelak tawa mereka, aku rindu masakan omma, aku rindu celotehan oppa, aku rindu bau tubuh appa. Dan aku rindu…hangeng!! Tanpa sadar air mataku mengalir dengan derasnya, membuatku semakin mengantuk, dan mulai memejamkan mata rapat-rapat.


.: [Author POV] :.

“ya…sungmin~ah!!”, bisik eunhyuk ditelinga sungmin yang masih tertidur.

“…h,..ng…aighh…”, sungmin masih enggan membuka matanya.

“Heh!! Kaja!! Ireona!! Hari sudah siang, kenapa kau tak bangun juga?? Ajak aku jalan-jalan!!”, eunhyuk berjalan mengelilingi kamar sungmin, kemudian berputar dan membuka jendela.

“Ngg,…..chamkanman!! sedikit lagi, satu menit lagi!!!”, jawab sungmin, dengan nada suara tak jelas.

“Kaja!! Oh iya!! Ajak aku ketempat sung yeon!! Aku ingin bertemu dengannya, sekalian mengucapkan terima kasih! Yah, kalau bisa aku ingin mnjadikannya kekasihku…hahaha….”, kata eunhyuk sambil berkaca.

“Mwo???”, sungmin kaget dan langsung bangun. “Menemuinya?? Kan sudah kubilang, sebaiknya kau jangan mendekatinya, toh itu akan membuatmu sakit hati, karena ia tak mungkin akan menerimamu!!”, sungmin mengusap mukanya dengan kedua tangannya,

“Siapa bilang?? Aku yakin, aku bisa membuatnya kembali seperti yang kau bilang tadi malam!!”, kata eunhyuk yakin.

“Yahh, maemdaero hae…terserah apa katamu sajalah!! Yang penting aku sudah mengingatkanmu!”, kata sungmin lalu beranjak menuju kamar mandi.

Satu jam kemudian sungmin sudah bersiap. Eunhyuk terlihat senang sekali, karena akhirnya sungmin mengalah, dan mau mengantarkannya ke rumah sung yeon.

“Hey, apa kau yakin ini rumahnya??”, Tanya eunhyuk saat sungmin memakirkan mobilnya didepan sebuah rumah mungil dan asri. “Kau jangan berbohong ya!!”, ujar eunhyuk, disambut oleh pelototan sungmin padanya.

“Ya…mana mungkin aku berbohong, sudahlah!! Kau berniat menemuinya tidak?? Kalau iya, cepat sana!!”, perintah sungmin.

Dengan langkah kaki yang sedikit ragu, eunhyuk memasuki pekarangan rumah itu. Sungmin hanya berdiri saja dipagar rumah. Kemudian eunhyuk memberanikan diri mengetuk pintu. Tak lama pintu itu pun terbuka, terlihat gadis berparas cantik yang membukakannya. Sedikit kaget tergambar di raut wajahnya.

“a…annyeong!! A..aku yang kemarin…kenalkan…eunhyuk imnida!!”, kata eunhyuk gagu, sambil mengulurkan tangan pada gadis itu. Gadis itu membalas uluran tangannya. Eunhyuk terlihat sangat senang. “Aku tahu rumahmu dari sepupuku, sungmin.”, kataku sambil menunjuk sungmin, sungmin kemudian tersenyum pada sung yeon. “ Apakah kau mengenalnya??”, Tanya eunhyuk langsung. Sung yeon mengangguk tanpa berpatah-kata.

.: [Eunhyuk POV] :.

Aku senang sekali karena ia mau menjawab uluran tanganku.

“Emmm, kalau boleh tahu, ireumi mwoyeyo??”, tanyaku berbohong, apadahal aku sudah tahu namanya. Aku hanya ingin mendengar suaranya. Tapi ia lagi-lagi hanya diam dan memandangiku. “Ayolah!! Kumohon!! Beritahu aku siapa namamu??”, pintaku. Dia masih saja diam, aku gemas dibuatnya. “Ah, atau kupanggil kau saja nona besar? Tuan muda??tuan Putri??? Ahjusshi?? Omma?? Madam?? Yeoja??”, kataku berceloteh asal.

“Lee sung yeon”, jawabnya tiba-tiba, begitu singkat, namun penuh arti bagiku. Indah sekali suaranya.

“…mwo??...ahahaha….akhirnya kau mau berbicara padaku. Aku senang sekali!! Ummmm, apa kau mau ikut bersama kami jalan-jalan??”, tawarku. Dan lagi-lagi dia hanya menatapku, tak ada sahutan apapun dari mulutnya. “Wae?? Apa kau takut padaku?? Aku ini orang baik kau tidak usah takut, lagipula ada sungmin.”, kataku meyakinkannya. Karma ia hanya diam saja, membuatku semakin gemas memandangnya diam seperti itu, akhirnya tanpa banyak kata aku menariknya pelan dari balik pintu yang hanya terbuka setengah itu. Kemudian menguncinya dari luar.

“Kaja!! Aku akan mengajakmu jalan-jalan!!”, kataku sambil memberikan kunci rumahnya padanya.sungmin sedikit kaget melihat aksi ekstrimku tadi. Pasti dia berpikir aku ini gila. Tapi hanya dengan sekali sorot mata dariku, akhirnya sungmin pun mengerti maksudku.

.: [Sung Yeon POV] :.

Aku heran dan kaget melihatnya tiba-tiba muncul di depan rumahku. Tanpa kusadari, akhirnya suara yang selama ini kukunci dalam-dalam terlontar juga. dan tiba-tiba saja ia mengajakku jalan-jalan, tanpa meminta persetujuan dariku terlebih dahulu. Diapun dengan lancang mengunci rumahku, menarikku ke dalam mobil.

.: [Sungmin POV] :.
Eunhyuk sudah gila!! Pikirku, berani sekali dia, tapi jujur aku bangga padanya. Ia orang yang baik, yahhh, mungkin saja apa yang dia katakana benar, kalau ia bisa mengubah sung yeon seperti dulu lagi.

Sebagai supir, akupun mengantar mereka ke sebuah game centre. Pasti ini juga yang berada dalam pikiran eunhyuk.

-Game Centre-

.: [Author POV] :.

“Kkaja!!”, ucap eunhyuk sambil menggandeng tangan Sung Yeon saat mereka sampai di depan gedung game centre. Sung yeon terbelalak kaget melihat tangannya. Namun bibirnya masih enggan berucap. Dia pasrah saja eunhyuk menggandeng tangannya. Sungmin hanya geleng-geleng kepala melihat sikap sepupunya itu. Awalnya sung yeon terlihat kaku, tapi seiring waktu, dengan tingkah-tingkah konyol yang dilakukan eunhyuk padanya, ia mulai bias sedikit menikmatinya. Akhirnya seharian mereka bermain disana, tanpa memeperhatikan waktu yang terus bergulir hingga malam.

‘Kriuuuuukkkk’, suara perut sung yeon. Eunhyuk kaget kemudian mencari sumber suara itu. Karma malu, sung yeon menundukkan kepalanya.

“Aigoooo!! Aissh~ mianhae, karna terlalu asyik bermain sampai lupa kalau kau belum makan seharian ini. Mian…kalau begitu ayo kita cari makan, kau mau makan apa??”, Tanya eunhyuk kemudian sembari melayangkan senyuman cute nya. Sung yeon hanya memandangi eunhyuk. “Ya, kenapa kau tidak mau menjawab pertanyaanku?? Ummm, ok…baiklah. Aku yang tentukan tempatnya! Kkaja!!”, gandeng eunhyuk lagi.

-Kamar Eunhyuk-

“hehehehe….”, eunhyuk senyum-senyum sendiri.

“…ya, hyuk~ah,,kau kenapa??”, Tanya sungmin heran melihat saudara sepupunya itu mulai gila.

“Aku senang sekali hari ini, huaahhhhhh. Bisa mengajaknya keluar!!”



tbc.....

0 komentar: