Minggu, 18 Agustus 2013

I'm Learning

Belajar.....Aku masih belajar.....dan aku sedang belajar
Ikhlas itu gak mudah
Meski cukup mudah untuk dikatakan, I-K-H-L-A-S ......
6 huruf yang menjadi luar biasa bila seseorang meyakininya.
Mulut dan lidah kita akan dengan sangat mudah untuk melontarkannya....tiada batasan siapapun sanggup mengucapnya selagi ia mampu berbicara. "Aku ikhlas kok", dan beberapa orang ada yang mengucapkannya dengan seulas senyum bertengger di bibir, atau mungkin justru dengan wajah datar, skpetis....atau yang lainnya.
Pernahkan kalian menela'ah, di beberapa kejadian kehidupan kalian, yang telah lalu...
Saat kalian menemukan atau menemui sesuatu yang membuat kalian gerah, marah, sakit hati, merasa tak terima, kesal, penat, oleh karena sesuatu atau seseorang memperlakukan kalian dengan tidak semestinya. Lalu kalian mencoba untuk melupakannya, memaafkannya, dan bahkan mengikhlaskannya?
Ikhlas itu sulit.....kalian akan dengan sangat mudah bilang mengikhlaskannya, tapi suatu ketika saat kalian mengingatnya, atau bahkan mengungkit-ungkitnya, kalian kesal lagi, marah lagi, atau mungkin setidaknya merasa keikhlasan yang kalian berikan itu tak setimpal dengan apa yang telah mereka perbuat padamu. Itu berarti kalian belum ikhlas.
Keikhlasan itu indah, tapi sangat sulit melakukannya. Contoh yang lain, seorang istri yang sedang di uji keikhlasannya. oleh suaminya yang ingin memadu kasih dengan wanita lain. Memperistri orang lain selain dirinya. Seperti apapun dia mengiyakan, bahwa ia ikhlas di poligami, apa kalian tahu...apa yang ia lakukan di kamar seorang diri. Di kesunyian ia pasti menitikkan airmata, dan mengeluh atau meminta kesabaran ekstra pada sang pencipta.
Itulah kenapa, seorang istri yang benar-benar ikhlas di poligami suami, imbalannya adalah surga.
Ikhlas bukan untuk pajangan, tapi untuk diaplikasikan ke dalam perilaku, dan keseharian. Tak usah sok bijak dan bilang kalian mampu mengikhlaskan sesuatu, memahami sesuatu, untuk memperlihatkan bahwa kalian dewasa, tapi nyatanya sikap kalian tak lebih baik dari orang lain.
Jaga lidahmu.....jaga sikapmu.....jangan melihat diri kalian saja. Lihatlah dari sudut pandang oranglain. Posisikan dirimu menjadi mereka. "Seandainya......dan seandainya.....", karena mendapatkan keihklasan dari orang lain itu sulit. Ikhlas itu mahal harganya. Jangan sampai kita menyakiti oranglain dan membuat 'hutang ikhlas' dari orang yang kita sakiti.
Aku sadar....aku belajar untuk ikhlas...belajar untuk jauh lebih baik. Belajar untuk jauh lebih peduli pada orang lain, bukan peduli pada aibnya, peduli pada kejelekannya, tapi peduli untuk kesejahteraannya. Karena apa yang kita tebar, itulah yang kita panen. Janji Allah, semua yang telah kita perbuat pasti ada balasannya. Baik kita sadari atau tidak, baik sekarang, besok, atau di akhirat nanti. Roda itu terus berputar. Gak akan berhenti.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

emang si keikhalasan memaafkan itu sulit tapi kalau kita tidak bisa memaafkan yang rugi adalah diri kita sendiri, kasian hati kita akan merasa sakit terus.saya pernah membaca buku yg isinya ada tips memaafkan, tapi semua nya butuh proses ya :)
silahkan baca di https://www.facebook.com/notes/iis-fitriana/tips-memaafkan/10153727431975077
semoga bermanfaat :)

Eghachunnie mengatakan...

hehe betul betul :)